Maaf
Kata sekaligus rasa sebagai bentuk penyesalan.
Betapa bodohnya mungkin diri.
Termakan ego yang kian tinggi.
Ah, hanya waktu untuk menunggu karma.
Kian melaju, tak berhenti.
Rasa itu terus nyata bagiku dan menghantui.
Andai waktu bisa diulang.
Sungguh aku menyesali, kala waktu itu.
Nasi kadung jadi bubur.
Hancur lebur sudah rasa itu.
Rasa yang dulu indah, mempesona
Kini hancur meluluh lantahkan asa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar