Tak Bahagia Seperti yang Kau Bayangkan
Di lubuk hati ini sudah ada luka.
Tapi diriku lah yang menjadi perban dalam luka.
Telinga ini sudah penuh dengan bisikan jahat.
Namun kututup dengan rasa yang tidak enak.
Bagaimana pun bibir ini harus selalu tersenyum.
Bagaimanapun, harus bisa.
Menutupi segala luka.
Yang mengganp diriku orang paling bahagia.
Bagaimanapun hati ini harus bersih.
Dari rasa iri dan mungkar atas orang perbuat.
Tak usah dimasukkan hati, buang.
Lupakan anggap dunia ini tidak ada.
Hidup tak bahagia seperti yang kau bayangkan.
Hidup ini kian membunuh jika ku tak siap.
Mental dan jiwa adalah proteksi diri untuk menangkal.
Ke ikhlasan dan legowo hati yang membawa ke jalan suci.
Toh yang mereka omongkan hanyalah bualan.
Tak ada gunanya, hanya mencibir.
Tak melihat secara fakta apa yang terjadi.
Biarlah, selagi aku berbuat baik.
Baca juga : Hingga Keadaan Membaik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar