Menilik PPKM Darurat 2021


 PPKM darurat terdengar sudah biasa dibincangkan. Tentang pembatasan mobilitas dan rutinitas keseharian dalam wadah PPKM darurat ini. Pemerintah telah berpartisipasi dalam menyukseskan program yang dinilainya mampu mengurangi dan membendung tsunami populasi infeksi Covid -19 yang kian melambung. Selain itu pemerintah pun sedang gencarnya vaksinasi massal yang menargetkan sekian dosis setiap harinya. Tak salah, melainkan langkah yang bijak dan cukup berkompromi. Sudah tidak ada habisnya pandemi ini menyerang negara tercinta Indonesia. Bahkan negara sekelas jepang dan UAE pun terpaksa memberlakukan penarikan warganya yang berada di Indonesia. Begitu sayangnya negara tersebut terhadap setiap nyawa penduduk kelahirannya yang melancong ke negara Indonesia. 

Menilik PPKM Darurat 2021

    Berkaca pada PPKM darurat ini mungkin awalnya tidak berjalan mulus. Masih banyak masyarakat yang abai akan protokol kesehatan yang diberlukan yang bahkan seharusnya sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Saya tertarik mendengar sebuah berita dimana pada saat awal pemberlakukan PPKM ini. Yakni WNA asing (china) dengan bebasnya memasuki negara ini. Entah dibalik layar dan media apakah mereka melewati beberapa tahap protokol kesehatan dengan ketat yang disampaikan oleh pemerintah? atau hanya memang bener mereka memasuki Indonesia dengan hanya modal PCR, Visa, dan vaksinasi yang secara serempak warga Indonesia sedang memperlakukan PPKM darurat ini? Memang, PPKM ini diprioritaskan untuk Jawa-Bali, yang secara statistik menunjukkan data mobilitas yang tinggi. 

    Jadi apakah PPKM ini hanya untuk wilayah Jawa-Bali? Jawabannya adalah tidak. PPKM berlaku diseluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali dengan protokol kesehatan ketat dan pembatasan jam yang sudah ditentukan. Penamaan Jawa-Bali ini hanya menekankan suatu sistem PPKM ini karena pulau jawa dan bali merupakan suatu pulau yang padat dan memiliki mobilitas yang tinggi. Namun sampai saat ini apakah PPKM itu berjalan mulus? Kurasa tidak. Banyak sebagian warung yang masih buka. Bahkan ramai dikunjungi oleh beberapa orang yang sedang menghabiskan malam sambil bermain catur. Mungkin informsai terkait PPKM ini masih awam di permukiman pedesaan. Masyarakat pedesaan pun masih abai terhadap protokol kesehatan seperti menggunakan masker. Apalagi sebuah aturan PPKM ini. Belum lagi masyarakat pedesaan yang tertinggal dari informasi update yang disampaikan oleh pemerintah. 


    Permasalahan terbesar saat ini adalah suatu budaya masyarakat yang masih enggan untuk menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat masih belum paham akan bahaya dari penularan virus ini yang secara singkat. Kurangnya informasi yang disampaikan oleh pemerintah serta ke abu-an informasi yang sulit untuk dipahami oleh masyarakat awam menjadi lapisan kendala selanjutnya. Pemerintah terlalu ambigu dalam penetapan aturan yang diberikan oleh masyarakat khususnya pedesaan. Sehingga menimbulkan rasa perspektif masyarakat ke pemerintah yang kurang mengenakkan. Ketidakpuasan dan kepercayaan mereka terhadap kebijakan yang diberikan selama PPKM ini terhadap pemerintah. Adanya miss komunikasi pesan berantai yang terputus ditengah banyak informasi menjadi salah satu faktor hal tersebut. 

    Lalu disisi lain apakah PPKM darurat ini memberikan dampak positif? Semua ada dampak positif dan negatif yang diberikan. Dampak positif, mobilitas dan lalu lintas menjadi lebih ringan dan terjaga. Tidak lagi berkrumun ditengah maraknya pandemi. Diharapkan kasus pandemi ini dapat terkontrol menuju penurunan atau bahkan bisa berhenti. Meminimalisir gejala varian baru yang kini kian cepat menular. Negatif yakni perekonomian menjadi tumbalnya. Roda perekonomian menjadi susah dan semakin langka. Ditengah maraknya pandemi ini, kebutuhan akan pangan dan kebutuhan semakin gencar kita cari. Asupan gizi yang seimbang serta pola hidup akan memperkuat imun badan. Kebutuhan akan sayur dan buah semakin tinggi. Protein dan karbohidrat pun kian meroket. Simpelnya karena kebutuhan sehari - hari sandang, pangan, dan papan pasti akan jauh lebih utama. Karena adanya pemintaan yang meroket, maka pasar atau sebuah swalayan harus memenuhi stok yang bisa mencakup akan kebutuhan dari masyarakat. Jika tidak, maka akan ada krisis. Dimana semua barang kebutuhan akan menjadi langka dan tentunya harga akan kembali meroket. Karena harga yang kian meroket maka tidak menutup kemungkinan tingkat inflasi akan bertambah. Karena inflasi ini yang kian tak terbendung, maka kemiskinan akan merajalela. Jika sudah begini, negara akan melakukan utang yang akan memberatkan utang negara. 

    PPKM ini baik adanya. Kita bisa mengambil positif dari apa yang sudah diberikan pemerintah kepada kita. Artinya dengan begini, pemerintah sayang terhadap masyarakat. Tentu hal ini akan mengurangi krumunan serta mobilitas dari suatu wilayah padat penduduk. Namun balik lagi tak semuanya ini berjalan mulus. Tentu ada sisi negatif yang tentu memberatkan kaum minoritas dan pedagang. Mereka haus berpikir dan merencanakan strategi agar hasil dagangannya tidak chaos. Saya sebagai masyarkat kecil hanya bisa berdo'a agar Indonesia ini kemabali membaik dan kembali menjadi macan asia seperti dahulu lagi. Serta saya sebagai pemuda Indonesia hanya bisa berkontribusi apa yang dibutuhkan oleh negara, maka siap gak siap saya sebagai pemuda harus mengisi slot sebagai bagian bahwa kita ikut berkontribusi untuk bangsa. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Menjelajah Keajaiban Taman Safari Indonesia: Wisata Edukasi dan Petualangan Keluarga

  Menjelajah Keajaiban Taman Safari Indonesia: Wisata Edukasi dan Petualangan Keluarga Taman Safari Indonesia adalah destinasi wisata alam ...