Cerpen : Perjalanan Hidupku Part 2
Singkat cerita,
aku berhasil memimpin upacara pada hari itu. Lega sekali rasanya. Rasanya seperti
kita di kurung di kandang singa, lalu kita berhasil menyelamatkan diri. Keringat
mengucur deras. Ku angkat kopiah hitam dengan lambang garuda emas ku. Kuseka
keringat yang ada di dahi ku. Langsung saja salah satu guru, melakukan evaluasi
terkait upacara hari ini.
Dan ujar beliau upacara hari ini berjalan lancar dan
khidmat. Senang sekali bisa memberika yang terbaik. Langsung terdengar banyak
tepuk tangan dari adik dan kakak tingkat ku. Aku merasa bangga saat itu. Dan aku
merasa belum cukup. Aku masih banyak sekali kekurangan. Dari situ, aku mulai
meningkatkan performa dan rasa percaya diri ku. Sampai aku betul – betul harus
bisa dan mampu memberikan yang terbaik.
Pada saat aku
duduk di bangku kelas 3 SD, entah mengapa aku begitu semangat sekali
bersekolah. Semenjak menjadi pemimpin upacara, kenal dengan wali kelas yang
menyenangkan saat mengajar, dan menjadi bintang kelas.
Semua kudapatkan saat
aku kelas 3 SD. Perubahan yang pesat terjadi pada diriku. Hari – hari ku pun
begitu semangat. Beda seperti kelas 1 dan 2 SD. Aku sibuk bermain dengan
tetangga ku. Mengajak bersepada dan bermain ke pantai. Dan aku sudah bersahabat
dengannya sejak zaman TK. Tak ada perubahan dalam diri ku se pesat ini. Hanya hubungan
persaudaran kita yang semakin erat.
Di bangku kelas
3 SD, aku merasakan asmara. Waktu itu ada salah satu cewek yang terkenal cantik
dan pintar. Namun dia berbeda dengan ku. Kepercayaan yang dia percaya berbeda
dengan ku. Dia beragama hindu. Ya, dia non islam. Namun, entah setiap kali aku
masuk sekolah dan bertemu dia, aku merasa salah tingkah. Apalagi saat dia
menyapa ku dan memberikan senyuman manis untuk ku. Mungkin teman – teman cowok
ku mendapatkan hal ini. Tapi aku sangat bersyukur pada saat itu.
Namanya Chintya.
Orangnya cantik. Dengan kulit putih dan rambut panjang nya. Tubuhnya setinggi
telinga ku saat itu. Termasuk tinggi pada wanita saat itu yang ideal. Dia orangnya
pintar. Saingan ku saat merebutkan bintang kelas. Semenjak ada dia, aku selalu
semangat masuk sekolah dan belajar. Dan seringkali, aku melirik ke arahnya.
Pada
saat itu aku merasakan kisah asmara yang hanya suka – suka saja. Dalam artian,
aku hanya menyukai saja dan tidak lebih ke hubungan yang serius. Karena saat
itu aku tidak tahu bangaimana cara untuk berpacaran. Aku hanya suka waktu itu.
1 tahun berlalu.
Saat nya aku mengambil hasil rapor. Pak Guyup Suroso memanggil ibu ku saat itu.
Dan aku mengambil rapor dari ibu. Ya, aku masih bintang kelas. Aku senang
sekali bisa menjaga prestasi ku. Bisa konsisten dan bisa ku pertahankan.
Pada saat
aku ingin pulang, tiba – tiba aku berpapasan dengan Chintya. Lagi, dia menyapa
ku dan ibu ku. Menawarkan senyum manis nya saat itu. Ingat saat itu dia
mengenakan kaus putih dengan rok mini nya. Dengan membawa jajanan bala – bala saat
itu.
Bersambung-
Baca cerita sembelumnya : https://informasiwordss.blogspot.com/2020/06/cerpen-perjalanan-hidup-ku.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar